JSM Morning Talk #3: Kesuksesan Terletak pada Semangat Memberi
YOGYA – Wardah yang sejak lama memimpin pasar kosmetik di Indonesia adalah salah satu produk keluaran PT Paragon Technology and Innovation yang juga produsen kosmetik Make Over dan Emina. Melalui kegiatan Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) Morning Talk #3 bertema “Menang-is Dermawan”, Nurhayati Subakat, founder perusahaan tersebut, berbagi cerita bisnisnya melalui teleconference yang juga disiarkan secara live di YouTube, Kamis (29/7).
Di balik kesuksesan perusahan yang sudah dirintis sejak 1985 itu, menurut Nurhayati, terdapat setidaknya lima nilai yang ia sebut sebagai five core value Paragon. “Lima nilai inti tersebut membantu Paragon menjadi perusahaan yang bermanfaat, bertumbuh, dan berkelanjutan dengan kebermaknaan dalam setiap prosesnya,” terangnya.
Pertama, ketuhanan (faith in God) dimana ada nilai-nilai keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan diwujudkan dalam diri perusahaan dan karyawannya berupa sikap optimistis, bertanggungjawab, serta berintegritas. Ketika harus memilih antara integritas dan kecerdasan, maka integritas selalu diutamakan.
Kedua, kepeduliaan (care). Perempuan yang mendapat gelar Doctor Honoris Causa dari ITB tahun 2019 ini menyampaikan bahwa perjalanan karirnya tidak mulus. Pernah mengalami beberapa ujian dan paling besar sekitar tahun 1990. Ketika itu, Paragon yang masih bernama PT Pusaka Tradisi mengalami kebakaran pabrik dan semua properti perusahaan ikut lenyap.
Menariknya, meskipun saat itu sebenarnya ia bisa saja menyerah dan memilih bergantung pada nafkah suaminya, Nurhayati memutuskan untuk kembali bangkit. Alasan yang mendasari adalah kepedulian kepada karyawan yang berhenti kerja dan utang-utang yang harus diselesaikan. Semangat kepeduliaan ini terus ia bawa hingga Paragon tumbuh dan bisa bersaing dengan perusahaan multinasional.
Berawal dari sebuah home industry, kini PT Paragon memiliki tujuh pabrik yang total luasnya mencapai 20 hektar, 11 ribu karyawan, dan 40 pusat distribusi di Indonesia serta Malaysia.
Tiga, nilai selanjutnya disebut Nurhayati sebagai kunci sukses perusahaan adalah kerendahan hati (humility), ketangguhan (grit), serta inovasi (innovation).
Dwiyono Iriyanto, Managing Directors di Human Development & Investment (HDI) Management Centre, memberikan perspektif dari hasil refleksinya terhadap perjalanan sukses PT Paragon. Ia menyampaikan bahwa salah satu pelajaran ditemukan dari sosok Nurhayati adalah energi kepedulian yang luar biasa.
Pria yang juga dikenal sebagai motivator itu mengilustrasikan, “Kalau kita membantu dalam kondisi lapang, Allah tidak nggumun. Tapi kalau kita membantu orang lain dalam kondisi sempit, Allah akan angkat topi, angkat blangkon, mengapresiasi kita.” Nilai ini, menurutnya, digambarkan dalam perjalanan Nurhayati.
Menurut Iriyanto, inilah tujuan tema dari kegiatan pagi itu “Menang-is Dermawan”. Maksudnya, dalam kondisi serba bikin menangis, yang akan menang adalah yang punya semangat kedermawanan atau kepeduliaan. Perjalanan PT Paragon dinilai mengagumkan bukan hanya karena pencapaiannya, juga nilai yang diusung. Nurhayati mengaku bahwa sejak awal tidak ada orientasi pada kesuksesan bisnis. Ia fokus kepada kebermanfaatan produknya.
“Banyak keajaiban dengan kita selalu memberi,” tutur perempuan yang namanya disebut dalam majalah SWA edisi April 2021. Semangatnya untuk berbagi dan peduli terwujud dalam empat pilar CSR (Corporate Social Responsibility) perusahan PT Paragon berupa dukungan perusahaan pada sektor kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan lingkungan. (*)
Wartawan: Ahimsa
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow