YOGYA – UMKM terkadang masih tersendat dan kurang dapat berkembang, ini karena mereka berjalan sendiri-sendiri. Kata Rika Fatimah, Dosen FEB UGM sekaligus penggagas G2R Tetrapreneur, saat memaparkan materinya di acara Training of Trainer (ToT) Pendamping UMKM pada Selasa (7/11). Lebih lanjut, ia menilai akan lebih efisien apabila UMKM tersebut dikompakkan atau diseragamkan sehingga membentuk ciri khas dari UMKM itu sendiri.

Acara ToT Pendamping UMKM sendiri merupakan program kerja Lembaga Pendamping (LP) UMKM PWM DIY. Diselenggarakan perdana di Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), acara ini menggandeng Global Gotong Royong (G2R) DIY. Begitu seperti yang dilaporkan Farid Ma’ruf selaku ketua LP UMKM PWM DIY dalam sambutannya.

Hadir dalam acara ini sembilan belas peserta dari LP UMKM tingkat wilayah dan daerah se-Yogyakarta, LPCR PM PWM DIY, dan Lazismu DIY.

Kembali ke permasalahan UMKM, Rika menjelaskan mengenai banyaknya perbedaan pada UMKM yang lebih banyak sehingga menyebabkan masyarakat tidak dapat menghafal ciri khas dari UMKM tersebut. Perlu dipetakannya “need, want, and expectation” untuk pelaku UMKM.

“Need” yang berarti apa saja yang diperlukan UMKM baik dari pribadi maupun dari program lembaga guna memajukan UMKM tersebut, kata Rika menjelaskan.

Kemudian, lanjut Rika, setelah apa yang diperlukan tersebut sudah terpenuhi, maka naik ke “want” yaitu apa yang diinginkan dari para UMKM dan program lembaga sehingga dapat memenuhi “expectation” atau harapan dari para pelaku UMKM.

Hadir juga dalam acara, Juang, selaku Person In Charge (PIC) kegiatan yang juga dosen UPY. Dalam sambutannya, ia menyampaikan banyak terima kasih karena UPY dipercaya sebagai venue untuk kegiatan ToT LP UMKM PWM perdana ini.  

Kegiatan ToT ini akan dilanjutkan pada minggu berikutnya tanggal 14 November 2023 yang berlokasi di kampus 2A Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Berita ini diterima mediamu.com dari Farah Esti Maulida, Sekretaris LP UMKM PWM DIY