Ekonomi Syariah: Ekonomi Penyelesai Masalah

Ekonomi Syariah: Ekonomi Penyelesai Masalah

Smallest Font
Largest Font

Oleh:  Ir Ahmad Syauqi Soeratno, MM *)

Saya menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Universitas Muhammadiyah  Yogyakarta (UMY) bertempat di Gedung AR Fachrudin B Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang dilaksanakan secara daring.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Menyikapi kondisi ekonomi saat pandemi Covid-19, pengurus BMT UMY yang mengedepankan semangat transaksi tanpa riba, memiliki beberapa pencapaian justru di saat pandemi Covid-19 tahun 2020 kemarin.

Hal ini tampak dari semakin bertambahnya jumlah anggota yang hampir mencapai 7.000 orang, bertambahnya nilai aset yang mencapai Rp. 64 Miliar serta mampu mengelola Non Performing Financing (NPF) hanya berada pada level 2,08 persen.

Semua pencapaian di atas tersebut diperoleh setelah pengurus melakukan berbagai langkah kreatif dalam mengemas produk dan layanan ekonomi syariah bagi nasabahnya. Bahkan, masih dapat membantu para anggotanya dalam menghadapi berbagai kesulitan saat ini. Dari mulai pelonggaran target hingga bantuan-bantuan sosial kepada para dhuafa.

Lebih dari itu, dalam kondisi inipun BMT UMY mampu meluncurkan layanan baru, yaitu BMT UMY Mobile dan Virtual Account yang sangat memudahkan para anggota dan nasabahnya dalam menjalankan aktifitas keuangannya.

Terkait hal itu, ada beberapa hal yang saya sarankan. Pertama, apapun implikasi pandemi Covid-19 yang berimbas kepada situasi ekonomi secara global, manajemen harus bekerja secara profesional, rasio-rasio keuanganpun harus tetap terjaga dan complianceb terhadap regulasi syariah tetap.

Kedua, kreatifitas, akuntabilitas dan akseptabilitas dalam lingkup ekonomi syariah menjadi penting. Hal itu dalam mendorong keberlanjutan layanan finansial kepada umat saat ini.

Ketiga, kinerja pengurus akan berbuah semakin positif apabila juga didukung oleh kesadaran dan partisipasi penuh para nasabah dan anggotanya. Utamanya dalam menjalankan aktifitas keuangan yang menjadi tanggung jawab masing-masing.

Keempat, pengurus BMT UMY harus mampu mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis berbasis teknologi informasi ini sebagai tantangan yang harus disikapi dengan tepat. Termasuk berkembangnya Financial Technology (Fintech) yang melakukan crowdfunding bagi program-program kemasyarakatan.

Semoga KSPPS BMT UMY semakin maju dan bermanfaat bagi masyarakat. Dan tentu, semoga ridha Allah SWT menyertai setiap langkahnya.


*) Ir Ahmad Syauqi Soeratno, MM, Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat  Muhammadiyah)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow