BOGOR – Islam agama yang komprehensif dan universal mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, baik pribadi, sosial, spiritual, material, serta kehidupan akhirat.  Kehidupan islami tersebut perlu diaplikasikan pada setiap aspek kehidupan, termasuk kegiatan perekonomian keluarga.

Hal itu disampaikan Faozan Amar, Dosen Ekonomi Islam FEB UHAMKA, dalam diskusi virtual “Manajemen Keuangan Keluarga Islam” kerja sama LPPM UHAMKA dengan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Gunungputri, Ahad (18/7).

Keluarga merupakan salah satu pilar utama dalam suatu negara. “Jika ekonomi dan keuangan keluarga kuat, negara juga akan kuat,” tandasnya. Termasuk ketika menghadapi wabah Covid-19 sekarang ini.

Faozan sependapat dengan pembicara sebelumnya, Amilia Zainita Saini, yang mengatakan penghasilan perlu dikelola agar dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan kebutuhan di masa depan.

Kebutuhan di masa depan hampir bisa dipastikan akan terjadi. Namun belum tentu penghasilan di masa depan akan sama seperti penghasilan saat ini.

Karena jika penghasilan berkurang dan kita tidak pernah mengelola penghasilan sama sekali, maka akan sulit untuk memenuhi kebutuhan masa depan. Bahkan kebutuhan saat ini bisa saja tidak tercukupi.

“Karenanya, pengelolaan keuangan keluarga sangatlah penting,” kata Amilia menambahkan.

Sudiman, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gunungputri, sangat bersyukur dengan diskusi virtual ini. “Selain menambah ilmu, juga memperkuat silaturahmi,” kata Sudiman.

Sedangkan Zainudin, Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Gunungputri, menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk menambah wawasan manajemen keluarga secara Islami.

“Sehingga pada saat pandemi seperti sekarang, keluarga-keluarga Muhammadiyah tetap mampu bertahan dengan pengelolaan keuangan keluarga yang baik,” katanya.

Acara diskusi virtual tersebut diikuti warga Muhammadiyah beserta dengan organisasi otonom (ortom) dan para guru Muhammadiyah di lingkungan Gunungputri, Bogor. (*)

Wartawan/Editor: Affan Safani Adham